Untuk kamu yang ingin melanjutkan kuliah di luar negeri menggunakan beasiswa, pasti akan menemukan syarat harus melampirkan sertifikat Bahasa Inggris saat mendaftar program beasiswa mau pun ke universitas yang kamu tuju. Kamu pasti pernah dengar nama TOEFL, IELTS atau pun TOEIC, kan? Ketiganya sama-sama sertifikat bahasa Inggris resmi yang berlaku internasional. Tapi mana yang kamu butuhkan dan apa perbedaan dari ketiganya?
Untuk itu, kamu wajib tahu dulu jenis dan fungsi sertifikat Bahasa Inggris tersebut, agar kamu bisa melakukan persiapan yang matang sebelum mengikuti tesnya dan memilih yang sesuai dengan kebutuhanmu. Ini dia jenis dan beda TOEFL, IELTS juga TOEIC yang wajib kamu tahu.
Jenis-jenis Sertifikat Bahasa Inggris
1. TOEFL (Test of English as a Foreign Language)
Jenis sertifikat Bahasa Inggris ini mungkin yang paling sering kamu dengar ya? TOEFL memang jadi sertifikat Bahasa Inggris yang paling banyak digunakan sebagai syarat untuk masuk universitas, beasiswa, atau pun untuk bekerja. Sertifikat ini diperuntukan untuk kamu yang ingin bersekolah atau kuliah ke negara-negara yang menggunakan bahasa English – American sebagai bahasa Inggris resminya.
Dari segi penyelenggaranya, TOEFL terbagi menjadi dua, yaitu TOEFL Internasional dan TOEFL Intitusional. Apa bedanya? Nilai dan sertifikat dari TOEFL Internasional diakui oleh hampir semua universitas/perguruan tinggi, perusahaan, dan lembaga di dunia. Sedangkan yang Institusional diselenggarakan oleh perguruan tinggi/universitas atau lembaga bahasa terpercaya hanya untuk kebutuhan lokal atau universitas itu saja.
TOEFL Instusional umumnya berlaku bagi universitas di negara Asia, meski pun ada beberapa program dari negara non-Asia yang masih menerima TOEFL Institusional. Jadi, sebelum ikut tesnya, kamu wajib memastikan dulu jenis TOEFL yang diterima oleh program beasiswa dan universitas tujuanmu.
Untuk tesnya sendiri, TOEFL terbagi menjadi tiga jenis tes dan ada satu tes persiapan yang biasa dilakukan sebelum melakukan ketiga tes lainnya. Bagaimana dan apa bedanya? Berikut penjelasannya:
- Prediction/Preparation
Prediction/Preparation Test biasanya dilakukan sebelum mengikuti tes yang sebenarnya. Tujuannya untuk mengukur kemampuan dan kemungkinan skor, dengan begitu, kamu bisa melakukan evaluasi dan perbaikan dulu sebelum ikut tes sesungguhnya.
Selanjutnya adalah tiga jenis tes TOEFL yang bisa kamu ikuti:
- PBT (Paper Based Test)
Sesuai namanya, kamu akan mengerjakan tes ini secara tertulis di kertas. Terdiri dari listening, reading, structure dengan bentuk jawaban pilihan ganda dan ada juga writing dalam bentuk esai. Tidak jauh berbeda dengan ujian bahasa Inggris di sekolah atau lembaga les bahasa Inggris yang biasa kamu ikuti. Waktu pengerjaan tes ini adalah 3 jam dengan rentang hasil skor 310-667
- CBT (Computer Based Test)
Materi tes yang diberikan sama dengan PBT yaitu listening, reading, structure dan writing, hanya saja media untuk mengerjakannya adalah komputer. Di tes ini kamu wajib mengerjakan soal secara beruntun dan cermat, jangan sampai ada yang terlewat. Waktu pengerjaan tes ini adalah 3 jam dengan rentang hasil skor 30-300
- IBT (Internet Based Test)
Tes yang satu ini merupakan pembaruan dari CBT, karena secara jenis soal dan metode pengerjaan mirip namun degan tambahan speaking dan komputernya terhubung dengan internet. Karena ini adalah tes yang paling canggih, biayanya pun paling mahal yaitu sekitar Rp2,5 juta-3 juta. Waktu pengerjaan tes ini adalah 4-5 jam dengan rentang hasil skor 8-120.
Lalu perlu kamu ingat juga, bahwa sertifikat TOEFL ini hanya berlaku untuk dua tahun. Jadi kalau umur setifikatmu umurnya sudah lebih dari itu, maka kamu tidak bisa memakainya untuk daftar beasiswa, alias harus buat yang baru.
2. IELTS (International English Language Testing System)
Jika TOEFL diperuntukan negara yang menggunakan bahasa English – American sebagai bahasa resminya, IELTS diperuntukan negara yang menggunakan bahasa English – British sebagai bahasa resminya. Di antaranya, United Kingdom (UK), Kanada, Australia dan Selandia Baru. Meski begitu, IELTS telah diakui di 125 negara, termasuk berlaku juga di Amerika Serikat.
IELTS terbagi jadi dua versi yaitu Academic Version (versi akademik) dan General Training Version (versi pelatihan umum). Sebagai pemburu beasiswa internasional, kamu memerlukan yang Academic Version, karena versi ini menekankan pada kemampuan bahasa Inggris di bidang akademik. Sedangkan General Training Version lebih fokus pada kemampuan bahasa Inggris di bidang umum dan umumnya diperuntukan bagi mereka yang ingin pindah (tinggal) atau bekerja di negara tersebut.
Tes IELTS diselenggarakan melalui kerja sama dari University of Cambridge, British Council, dan IDP Australia. Tesnya terdiri dari listening, reading, writing, dan speaking dengan total waktu yang diberikan adalah 3 jam. Rentang skornya adalah 1-9, namun umumnya universitas atau beasiswa menyaratkan kamu untuk memiliki skor IELTS setidaknya 5,5-7 agar bisa lolos seleksi awal.
3. TOEIC (Test of English for International Communication)
Kalau yang satu ini sebenarnya lebih dikhususkan untuk yang ingin bekerja di luar negeri karena menekankan pada kemampuan bahasa Inggris untuk komunikasi internasional bukan akademik. TOEIC dirasa lebih efektif dibandingkan TOEFL dalam penyariangan karyawan untuk perusahaan di luar negeri atau pun perusahaan asing di Indonesia.
Jenis tesnya terbagi menjadi listening dan reading dengan durasi selama 2 jam dan terdiri dari 200 soal. Masing-masing jenis tes memilki rentang skor 5-495, sehingga total skornya adalah antara 10 sampai 990. Untuk bisa bekerja di perusahaan asing, baik di dalam mau pun luar negeri, umumnya kamu harus memiliki skor TOEIC lebih dari 450.
Jadi, untuk Quipperian yang memburu beasiswa internasional, pastikan kamu sudah tahu tes mana yang kamu butuhkan dan mulai memersiapkannya. Minimal kamu sudah rajin ikut persiapan TOEFL atau IELTS agar kamu nggak kaget dan punya bekal mantap saat harus menghadapi tes sesungguhnya.
Semangat belajar Bahasa Inggris-nya, ya!
Sumber : quipper